Sabtu, 06 April 2013

Menjadi Guru Masa Kini

Menjadi seorang guru bukanlah pekerjaan yang mudah, dan sesungguhnya, memang tidak ada pekerjaan yang benar-benar mudah. Tetapi, tanpa mengesampingkan pekerjaan lain, menjadi guru memiliki tanggung jawab yang sangat besar. Hal ini berkenaan dengan tanggung jawab kepada orang lain, murid.
Banyak sekali, oknum guru, yang hanya sekedar menjadikan guru sebagai pekerjaan. Padahal, esensi dari menjadi seorang guru adalah menjadi pengajar dan pendidik. Mengajarkan ilmu dan mendidik agar peserta didik memiliki moral yang baik untuk menggunakan ilmunya. Mungkin kita pernah mendengar bahwa orang yang paling berbahaya itu adalah mereka yang memiliki moral buruk dan ilmu sangat tinggi. Kenapa? karena mereka berpotensi menggunakan kepintaran dan ilmunya untuk merugikan masyarakat dalam kuantitas yang sangat besar.
Guru merupakan profesi yang harus diiringi oleh hati nurani. Hal ini yang perlu disadari oleh para calon-calon guru yang sedang menuntut ilmu. Mengajar didalam sebuah lembaga yang "ideal" (Gaji besar, murid-murid yang pintar dan penurut) tentu menjadi pleasure tersendiri bagi guru manapun. Akan tetapi, kondisi ideal yang tersebut diatas merupakan hal yang mungkin terjadi pada 1000000000 : 1 kasus. Akan selalu ada dinamika perbedaan siswa di kelas dan sekolah. Keadaan kurang ideal inilah yang akan menuntut guru untuk mengajar menggunakan hati nuraninya untuk tetap mengajar sepenuh hati di kelas-kelas yang kondisinya "kurang ideal".
Mungkin, hal yang paling mungkin dapat dilakukan, guru harus terus menyadari betapa besar tanggung jawab mereka dan menyadari bahwa setiap murid memiliki hak untuk mendapatkan pengetahuan yang sama, tak perduli jika sang murid itu anak penurut atau nakal ataupun bahkan murid itu pintar atau tidak terlalu pintar.
Cukup berikan mereka yang terbaik yang kita bisa. Kesuksesan seorang guru bukanlah dinilai dari seberapa tinggi pangkat, jabatan, atau gaji yang mereka terima, tetapi seberapa jauh ia dapat membawa sang murid kepada jalan kesuksesan dimana jalan tersebut dilakukan dengan cara bermoral.
Berakhir pada kesuksesan dan kepintaran tidaklah cukup, menurut saya, karena sesungguhnya negeri ini sebenarnya telah dipenuhi orang-orang jenius, tetapi kita hanya kekurangan orang-orang pintar yang bermoral baik.
Semoga, apapun pekerjaan kita, kita dapat menjadi orang-orang bermoral dan bertanggung jawab pada pekerjaan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar